Pemerintah Kabupaten Bantul dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta melaksanakan penandatanganan MoU pada Kamis, tanggal 12 November 2020, bertempat di Ruang Kerja Bupati Bantul. Penandatanganan MoU yang berisi tentang “Peningkatan dan Pengembangan Potensi Sumber Daya Daerah Kabupaten Bantul Melalui Kerjasama di Bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi” dilakukan oleh Bapak Budi Wibowo, SH., MM. selaku Pjs. Bupati Bantul dan Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum.
Dengan penandatanganan MoU tersebu;t diharapkan meningkatkan sinergi antara Pemerintah Kabupaten Bantul dan ISI Yogyakarta sehingga memberikan manfaat bagi kedua institusi. Penandatanganan MoU ini merupakan pembaharuan dari MoU sebelumnya sehingga dapat menjadi payung bagi kegiatan kerjasama yang akan dilakukan kedua institusi ke depan.
Bersamaan dengan penandatanganan MoU tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pariwisata Bantul dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh Kwintarto Heru Prabowo, S.Sos selaku Kepala Dinas Pariwisata Bantul dan Dr. Hanggar Budi Prasetya, S.Sn., M.Si. sebagai Pembantu Rektor I, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Melalui Perjanjian Kerjasama ini diharapakan mampu memanfaatkan pelaksanaan Tri Dharma Pendidikan Tinggi untuk pengembangan sumber daya pariwisata di Bantul.
Penandatangan MoU Kabupaten Bantul – ISI Yogyakarta
Penandatangan PKS Dinas Pariwisata Bantul – ISI Yogyakarta
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 67 Tahun 2020 tanggal 4 September 2020 tentang Perubahan atas Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Normal Baru, serta memperhatikan:
Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor 20 Tahun 2020 tanggal 4 Juni 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Tatanan Normal Baru.
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tanggal 29 Mei 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Normal Baru.
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 57 Tahun 2020 tanggal 28 Mei 2020 tentang Perubahan Keempat atas Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 262/E.E2/KM/2020 tanggal 23 Maret 2020 tentang Pembelajaran Selama Masa Darurat Pandemi Covid-19.
Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 318/KEP/2020 tanggal 27 Oktober 2020 tentang Penetapan Perpanjangan Keenam Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Surat Edaran Rektor Nomor 4189/IT4/HK/2020, tanggal 14 Oktober 2020 tentang Perpanjangan Kedelapan Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Tahapan Tatanan Normal Baru di Lingkungan Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Maka Surat Edaran Rektor Nomor 4687/IT4/HK/2020, tanggal 2 November 2020 tentang Perpanjangan Kesembilan Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Tahapan Tatanan Normal Baru di Lingkungan Institut Seni Indonesia Yogyakarta diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Nopember 2020 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan perkembangan.
Apabila ada pekerjaan yang mendesak dan memerlukan penyelesaian yang segera, harap diatur oleh pimpinan masing-masing unit kerja. Oleh karena itu alat komunikasi harap selalu dalam kondisi aktif.
Demikian untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
(19/11/2020) Kamis, Tatanan adaptasi Kebiasaan baru mendorong banyak elemen untuk melakukan inovasi. Beradaptasi dengan pandemi Corona virus Disease 2019 atau (Covid-19). Salah satunya KPU Yogyakarta yang bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia Yogyakarta mengadakan kegiatan Webinar KPU Goes To Campus Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum., memberikan sambutan saat pembukaan kegiatan Webinar KPU Goes To Campus Institut Seni Indonesia Yogyakarta, yang dilaksanakan secara zoom meeting dari ISI Yogyakarta, dan di kantor KPU Yogyakarta, pada hari kamis, 19 November 2020.
Seni tidak bisa diatur oleh kekuatan dan kekuasaan monopoli, karena kreatifitas seni tidak lahir dari imajinasi kekuasaan, tetapi dari imajinasi merdeka ontologis dan aksiologisnya sekaligus. Daya pukau seni berbeda dengan daya tarik agama, politik, dan moral, tetapi ia lahir dari ibu dengan intensitas kontemplasi ketiganya.
Pancasila melekat pada eksistensi manusia, lepas dari cara dan keadaan tertentu secara konkrit. Demokrasi Pancasila memberikan kemerdekaan tak terbatas kepada kebebasan, batas kebebasan adalah hak atas kebebasan itu sendiri. Seperti halnya norma Pancasila, imajinasi seni adalah organisme hidup setiap manusia yang dihidupi dengan potensialitasnya, salah satu cuplikan Dr. Miftahul Munir, M.Hum. yang menjadi salah seorang narasumber dalam kegiatan tersebut
Demokrasi yang baik, tidak hanya membutuhkan proses institusional tetapi juga kondisi politik dan kondisi sosial untuk keberlangsungannya.
Peran aktif seni untuk menanamkan persatuan dalam kemajemukan dan kedinamisannya sebagai fase prakondisi perhelatan demokrasi. Kontestasi demokrasi pada masa pandemi covid 19 sebagai kesetaraan kondusional demi keberlangsungan masyarakat yang berdaulat dan merdeka.
Memilih bukan semata pilihan, tetapi untuk menentukan praktek demokrasi terealisasi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Kontestasi demokrasi untuk hajat hidup bangsa Indonesia yang lebih adil, makmur, dan sejahtera.
Kegiatan Webinar KPU Goes To Campus Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang dilaksanakan secara zoom meeting berjalan lancar.
Pada hari Kamis, 19 November 2020, ISI Yogyakarta menerima kunjungan dari Tim Direktorat Jendral Sumber Daya Ilmu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tim yang terdiri Dari Muhammad Irhash Aliya, Hendro Yuwono, Yosua Sirait dan Silfiana Lis Setyowati bermaksud mengadakan Sosialisasi Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi dosen dan tenaga kependidikan di Masa Pandemi Covid-19. Sosialisasi ini diperlukan untuk memberikan informasi pergeseran pola pengajuan ijin perjalanan dinas luar negeri yang sebelumnya dilakukan secara daring dengan menggunakan Simpel berganti dengan pengajuan secara manual. Sosialisasi ini dilaksanakan di Gedung Sasana Ajiyasa, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta.
Acara sosialisasi ini diawali dengan sambutan dari Pembantu I, ISI Yogyakarta dan dilanjutkan dengan presentasi tentang perijinan perjalanan dinas luar negeri di masa pandemi. Acara ini dikuti oleh Pembantu Dekan I dan Ketua Program Studi di Lingkungan ISI Yogyakarta.
Tayang di kanal YouTube HARLAH ASRI, 24 Nov 2020 Pukul 15.30 wib.
Dr. Suastiwi Triatmodjo, salah satu kurator Pameran Harlah ke-70 ASRI berbincang dengan Hangga Hardika, praktisi dan dosen Desain Interior FSR ISI Yogyakarta mengenai perkembangan prodi desain Interior. Mulai dari saat pertama ASRI berdiri prodi ini dinamai Dekorasi. Sempat menjadi DIRUDA (Disain Ruang Dalam) hingga sekarang menjadi program studi Desain Interior.
Acara ini adalah bagian dari Pameran Harlah ke-70 ASRI, “TONGGAK: Para Pendiri dan Pembangun ASRI” di galeri RJ KATAMSI ISI Yogyakarta tgl 20 hingga 30 November 2020.
Arfan: kamera dan edit. Hibah: kamera. Desain: Antino
JICAF (Jogja International Creative Arts Festival) telah berhasil menyajikan salah satu rangkaian acaranya yaitu Visual Art Workshop dengan tema Visual Arts Projects in a New Life Order: Reborn. Visual Art Workshop yang dilaksanakan pada hari Selasa, 24 November 2020 di Studio Mini Jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta ini memiliki konsep webinar dengan media Zoom Meeting yang diselenggarakan secara live dari gedung seni murni ISI Yogyakarta sedangkan tiga pembicara live lintas negara yaitu Jerman, Australia, dan Thailand. Acara ini telah berlangsung selama dua jam dan mengundang partisipasi audiens sebanyak kurang lebih 175 peserta.
Visual Art Workshop ini dipandu oleh moderator Heningtyas Widowati, S.Pd. dan dihadiri oleh enam pembicara diantaranya adalah Drs. Asnar Dzaky, M.Sn. (Dosen Prodi DKV FSR ISI Yogyakarta), Lutse Lambert Daniel Morin, M.Sn. (Dosen Jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta), Drs. Djanjang Purwo Sedjati, M.Hum (Dosen Jurusan Kriya FSR ISI Yogyakarta), Prof. Gunnar Spellmeyer (Hochscule Hannover Germany), Dr. Edwin Jurriens (The University of Melbourne), dan Dr. Veerawat Sirivesmas (Silpakorn University Thailand).
Tema Reborn menjadi satu pembahasan yang diangkat oleh seluruh pemateri. Mengacu pada kondisi pandemi covid 19, melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan daya kreatif dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Melakukan sesuatu yang berkesan dan menciptakan sesuatu untuk membuat orang berempati, kreatif, mampu memecahkan masalah, dan sebagainya. Maka pandemi bukan menjadi alasan untuk berhenti berkarya.
Nantikan rangkaian acara JICAF selanjutnya yaitu Creative Sharing Forum, tetap pantau website dan instagram ISI Yogyakarta. See you!
25 November 2020, JICAF (Jogja International Creative Arts Festival) kembali menyajikan rangkaian acaranya yang kedua yaitu Creative Sharing Forum, dengan mengangkat tema Think Creatively & Go Beyond. Masih sama dengan acara sebelumnya, Creative Sharing Forum berkonsep webinar dengan media Zoom Meeting dan diselenggarakan secara live dari gedung seni murni ISI Yogyakarta, namun ada yang berbeda dari pematerinya yang dihadirkan langsung secara virtual dari negara-negara Asia, diantaranya dari Malaysia, Jepang, dan Thailand. Acara ini terselenggara secara lancar selama dua jam dengan partisipasi dari peserta sebanyak kurang lebih 105 peserta.
Heningtyas Widowati kembali memoderatori Creative Sharing Forum hari ini dan dihadiri oleh lima pembicara diantaranya adalah Dr. Timbul Raharjo, M. Hum (Dekan FSR ISI Yogyakarta), Terra Bajraghosa, M.Sn (DKV ISI Yogyakarta), Dr. Hanif Bin Khairi (University Teknologi MARA), Nanaka Adachi (Tokyo University of the Arts Japan), dan Assistant Prof. Saowalak Kabilsingh (Silpakorn University Thailand).
Berfikir kreatif menjadi salah satu dasar utama dalam penciptaan karya seni. Melalui tema Think Creatively & Go Beyond, acara ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dari pemateri yang telah membagikan pengalamannya terkait karya-karya yang diciptakan selama masa pandemi. Pandemi covid 19 bukan menjadi halangan dalam menciptakan karya, justru sebaliknya kondisi pandemi menjadi satu penggugah ide maupun imajinasi dalam menciptakan karya seni. Disampaikan oleh Nanaka Adachi, seniman bertugas untuk terus menciptakan karya, sedangkan audiens bebas untuk memahami karya seniman berdasarkan segala perspektifnya.
Nantikan rangkaian acara JICAF selanjutnya yaitu Visual Art Collaboration “Art Obviousness” pada 7 Desember 2020, tetap pantau website dan instagram FSR ISI Yogyakarta. See you!
Dr.Suwarno Wistretomo dan A.Sudjud Dartanto, S.Sn., M.Hum berbagi mengenai memori para tonggak pendiri dan pembangun Akademi Seni Rupa Indonesia(ASRI) pada periode 1950-1969. Bagaimana pengaruh para tonggak itu terus menjadi etos pengajaran dan kekaryaan bagi pada pendidik lanjut pasca ASRI, dari periode Sekolah Tinggi Seni Rupa(STSI) “ASRI” hingga Fakultas Seni Rupa(FSR) Institut Seni Indonesia(ISI) Yogyakarta. Apa yang dikenang dan perlu direfeksikan untuk pendidikan seni rupa hari ini dan masa mendatang.
Acara ini adalah bagian dari Pameran Harlah ke-70 ASRI, “TONGGAK: Para Pendiri dan Pembangun ASRI” di galeri RJ KATAMSI ISI Yogyakarta tgl 20 hingga 30 November 2020.
ISI Yogyakarta untuk kedua kali berturut memperoleh Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 Kategori Pendidikan Tinggi sebagai Badan Publik “CUKUP INFORMATIF”, setelah sebelumnya pada tahun lalu juga mendapatkan anugerah yang sama, dalam Implementasi Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik oleh Komisi Informasi Pusat (KIP) Republik Indonesia.
Pemberian anugerah dilangsungkan secara daring, Rabu, 25 November 2020, sebagai akibat dari pandemi covid-19, tetapi tidak mengurangi antusiasme para badan publik dalam mengikuti acara tersebut. Anugerah tersebut berdasarkan hasil dari kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) KIP mulai pertengahan hingga akhir Oktober 2020.
Institut Seni Indonesia Yogyakarta masuk dalam 20 Besar nasional perolehan medali PIMNAS 33 yang diselenggarakan pada tanggal 24 sampai dengan 29 November 2020. ISI Yogyakarta berhasil menduduki peringkat ke-16 tahun ini dari 101 Perguruan Tinggi yang lolos ke PIMNAS 33. Adapun penghargaan yang telah diraih adalah :
Medali Emas untuk kategori Poster , PKM – K , Kelompok mahasiswa yang diketuai oleh Abdurochim
Medali Perunggu kategori Poster, PKM – K , Kelompok mahasiswa yang diketuai oleh Milatun Nabila
Medali Perunggu kategori Poster, PKM – M , Kelompok mahasiswa yang diketuai oleh Ittaqi Fawzia
Selamat untuk mahasiswa peraih medali dan Dosen Pendamping. Semoga prestasi yang dicapai bisa terus ditingkatkan pada gelaran PIMNAS yang akan datang.
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 67 Tahun 2020 tanggal 4 September 2020 tentang Perubahan atas Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Normal Baru, serta memperhatikan:
Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor 20 Tahun 2020 tanggal 4 Juni 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Tatanan Normal Baru.
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tanggal 29 Mei 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Normal Baru.
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 57 Tahun 2020 tanggal 28 Mei 2020 tentang Perubahan Keempat atas Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 262/E.E2/KM/2020 tanggal 23 Maret 2020 tentang Pembelajaran Selama Masa Darurat Pandemi Covid-19.
Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 358/KEP/2020 tanggal 25 November 2020 tentang Penetapan Perpanjangan Ketujuh Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 501 Tahun 2020 tanggal 27 Oktober 2020 tentang Perpanjangan Keenam Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kabupaten Bantul.
Surat Edaran Rektor Nomor 4687/IT4/HK/2020, tanggal 2 November 2020 tentang Perpanjangan Kesembilan Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Tahapan Tatanan Normal Baru di Lingkungan Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Maka Surat Edaran Rektor Nomor 5173/IT4/HK/2020, tanggal 13 November 2020 tentang Perpanjangan Kesepuluh Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Tahapan Tatanan Normal Baru di Lingkungan Institut Seni Indonesia Yogyakarta diperpanjang sampai dengan tanggal 14Desember 2020 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan perkembangan.
Apabila ada pekerjaan yang mendesak dan memerlukan penyelesaian yang segera, harap diatur oleh pimpinan masing-masing unit kerja. Oleh karena itu alat komunikasi harap selalu dalam kondisi aktif.
Demikian untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Yogyakarta, 30 Nopember 2020
Rektor,
Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum. NIP 196004081986011001
Dalam rangkaian pameran HARLAH ke-70 ASRI, Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta menyelenggarakan Forum Seni dan Kebangsaan, dalam bentuk diskusi daring melalui platform zoom meeting. Diskusi ini mengambil tema: Memahami Indonesia, Melalui Pendidikan Seni: “Peran, Kontribusi Seniman, Seni, dan Pendidikan Seni dalam Membangun Indonesia Bermartabat”. Forum diskusi ini juga sebagai penutup dari kegiatan Pameran Seni Rupa Harlah ke-70 ASRI, yang berjudul “Tonggak: Para Pendiri dan Pembangun ASRI”. Pameran yang berlangsung di Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta dari tanggal 20 hingga 30 November 2020 itu menampilkan karya-karya dari para pendiri ASRI, akademi seni yang menjadi cikal bakal Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta.
Forum diskusi yang terakhir ini berlangsung pada tanggal 30 November 2020, mulai pukul 16.00 sampai selesai. Forum diikuti oleh 300 peserta yang mencermati perbincangan hingga usai pada pukul 18.15 WIb. Gagasan dari pelaksanaan forum ini adalah mempertemukan beragam perspektif dalam melihat pendidikan seni dan praktik seni rupa pada umumnya melalui pandangan dari penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan para seniman. Gagasan ini terkait dengan berdirinya ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia), yaitu akademi seni pertama yang didirikan tahun 1950 oleh pemerintah Republik Indonesia. Forum diskusi menghadirkan Nadiem Makarim, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. M. Agus Burhan, rektor ISI Yogyakarta, Dr. Suwarno WIsetrotomo, selaku pelaku pendidikan tinggi seni rupa dan kurator seni. Mewakili seniman hadir sebagai pembicara Butet Kartaredjasa dan Entang WIharso. Diskusi dipandu oleh Dr. Suastiwi Triatmodjo dari FSR ISI Yogyakarta.
Mendikbud membuka diskusi dengan mengutarakan mengenai posisi seniman dalam masyarakat. Dalam pandangannya perjalanan seniman itu bukan sebuah perjalanan internal. Seniman harus memiliki keberanian untuk menghadirkan karyanya ke tengah masyarakat. Seniman sejak dahulu adalah ‘influencer’, mereka harus tahu bagaimana menemukan posisinya dalam ekonomi dan teknologi. Nadiem juga menyampaikan bahwa kesenian itu mempersatukan bangsa kita, yaitu budaya kita, kesenian kita. Untuk itu program seni harus diutamakan. Untuk mendapat perhatian seniman harus sukses dalam karya seninya.
Seniman Butet Kartaredjasa menanggapi uraian Mendikbud dengan mengkaitkan praktik seni berhadapan dengan gejala intoleransi. Mentri mengutarakan bahwa pendidikan itu menghadapi tiga dosa pendidikan, yaitu perundungan, pelecehan seksual, dan intoleransi.
Rektor ISI Yogyakarta menekankan mengenai pentingnya soft-skill dan social skill dari calon seniman dan seniman dalam pendidikan seni.
Dalam kaitan ini Mendikbud menekankan mengenai konsep kampus merdeka, dalam arti seniman sebagai intelektual harus didorong ke masyarakat. Harapannya agar apa yang sudah digariskan dalam kebijakan mengenai kampus merdeka itu jangan disia-siakan. Kampus harus mendorong mahasiswa dan dosen-dosennya untuk melalukan ‘experience’ di luar kampus. “Mending di lautan terbuka, ketimbang hanya berada di dalam”, kata Mas Menteri Nadiem Makarim.
Entang Wiharso, seorang seniman alumni FSR ISI Yogyakarta yang sekarang tinggal di Amerika mengharapkan pemerintah untuk memperhatikan museum senu rupa. Baginya museum adalah rumah bagi karya anak bangsa.
Suwarno Wisetrotomo menyoroti hubungan presiden Soekarno dengan ASRI pada masa lalu, dan dihubungkan dengan situasi sekarang. Dalam paparannya ditekankan mengenai karakter dalam pendidikan seni.
Sebagai pamungkas, Butet menggarisbawahi mengenai kesadaran pada kerendahan hati dan posisi setara dalam komunikasi dalam pendidikan seni. Forum diskusi ini berjalan dengan menarik, dengan tanggapan dan respon pemirsa yang antusias hingga berakhir.
Siaran Pers – (Bantul, 30 Nevember 2020) Sebagai penutup rangkaian kegiatan pameran HARLAH ke- 70 Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) yang menjadi cikal bakal Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, diselenggarakan Forum Seni Kebangsaan dalam bentuk diskusi secara daring melalui platform zoom meeting. Diskusi mengambil tema: Memahami Indonesia Melalui Pendidikan Seni “Peran, Kontribusi Seniman, Seni, dan Pendidikan Seni dalam Membangun Indonesia Bermartabat”.
Gagasan dari pelaksanaan forum diskusi ini adalah mempertemukan beragam perspektif dalam melihat pendidikan seni melalui pandangan dari penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan para seniman. Forum diskusi menghadirkan narasumber Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim, MBA., Prof. Dr. M. Agus Burhan Rektor ISI Yogyakarta sebagai keynot speaker sekaligus narasumber, Dr. Suwarno dosen seni rupa dan kurator seni juga sebagai narasumber. Mewakili seniman dan alumni hadir sebagai pembicara Butet Kartaredjasa dan Entang Wiharso. Diskusi dipandu Dr. Suastiwi Triatmodjo dosen seni rupa ISI Yogyakara sebagai moderator.
Mendikbud membuka diskusi dengan menyampaikan pandangannya bahwa seniman harus memiliki keberanian untuk menghadirkan karyanya ke tengah masyarakat. Keberanian yang dimaksud adalah keberanian sosial (sebagai seniman dalam profesi), sehingga mempertimbangkan penghasilan juga merupakan suatu point penting dalam perkembangan kreativitas. Disrupsi teknologi harus menjadi kesadaran seniman dan harus mengetahui bagaimana menemukan posisinya dalam perkembangan yang cepat dan masif dalam teknologi. Seni juga bisa dilihat dalam dimensi psikososialnya, sehingga potensinya melahirkan seni sebagai jembatan sosial.
Prof. Dr. M. Agus Burhan, Rektor ISI Yogyakarta dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa perlu mentransformasikan nilai-nilai ASRI (kebangsaan, kerakyatan, SDM seni) dalam paradigma dan kebutuhan masa kini. Penguatan SDM seni lewat pendidikan tinggi sekarang harus menghasilkan karya unggul, penguasaan ilmu, teknologi informasi, dan digitalisasi. Selain kompetensi seniman yang unggul, harus juga disertai social skill, soft skill, dan jiwa entrepreneurship yang kuat. Berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dan magang di luar kampus menguatkan kesadaran pada nilai-nilai kerakyatan yang kreatif dan inovatif, serta nilai-nilai toleransi dan kebangsaan.
Entang Wiharso dan Butet Kertaradjasa, sebagai seniman dan alumni ISI Yogyakarta mengharapkan agar pemerintah memperhatikan museum, karena kesenian (seni rupa) membutuhkan rumah bersama, sehingga outputnya bisa untuk menampilkan lukisan dan karya seni yang lain. Museum/galeri merupakan representasi dari nilai identitas suatu bangsa, dan juga bisa menjadi tempat pertemuan publik seni dan menjamu tamu-tamu budaya. Seni juga dapat diberdayakan untuk menghadapi intoleransi dan menangkal radikalisme yang sudah tampak. Dalam kesempatan tersebut mereka mengutarakan masih ada pandangan seniman, bahwa mendapat pengetahuan seni lewat mengakses informasi dari/lewat dunia luar lebih mudah dari pada lewat perguruan tinggi seni.
Dr. Suwarno, dosen ISI Yogyakarta dan kurator seni dalam paparannya menekankan bahwa seni harus bisa lintas nilai. Memahami nilai-nilai kebangsaan lewat keberagaman, melalui seni harus menjadi visi perguruan tinggi. Problim yang lain adalah bagaimana mendorong seni sebagai ilmu pengetahuan.
Forum diskusi berjalan lancar, menarik, dan respon peserta yang antusias sampai kegiatan tersebut berakhir.
Sebagai acara pamungkas dalam rangka JOGJA INTERNATIONAL CREATIVE ART FESTIVAL (JICAF), akan diselenggarakan Visual Art Collaboration Program dengan tema “SENI KENYATAAN / ART OBVIOUSNESS”, yang akan dilaksanakan pada:
December 15, 2020 – March 15, 2021 at Visual Arts Faculty of ISI Yogyakarta Virtual Venue: https://jicaf2020.isi.ac.id/
Opening on 15 December 2020, 10 AM, officiated by Dean of Visual Art Faculty Live on Youtube @fsrisiyogyakarta
Participants: 1) ISI Yogyakarta; 2) Silpakorn University Thailand 3) University Teknologi Mara Malaysia 4) Tokyo University of the Arts, Japan 5) Melbourne University Australia 6) LaSalle College of The Art Singapore
Artworks: more than 110 works including paintings, sculptures, graphic arts, designs, photography, crafts, installations, batiks, new media arts, and other creativity.
+++
Visual Art Collaboration is organized to show visual artworks from Visual Arts Faculty of ISI Yogyakarta and national and international art faculty partners. The artworks will be displayed indoors and outdoors covering galleries and outdoor spaces at the faculty.
This exhibition presents the works of lecturers, students, and alumni of mentioned universities. The works were curated under two sub-curatorial: (1) The works about realities or contextual issues and (2) The collected works of Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Visual Art Collaboration is focused on the efforts to deal with the realities including the new life arrangement and new society in the post-pandemic era. It aims at building the spirit to keep creating visual works after the pandemic ends. The new life order challenges the artists to be more and more creative. The existence of visual art creators and activists is truly meaningful.
Visual Art Collaboration (VAC) merupakan bagian dari program Jogja International Creative Art Festival (JICAF) yang diimplementasikan dalam bentuk pameran. Pameran bertajuk “Seni Kenyataan” menyajikan lukisan, patung, desain interior, desain grafis, seni media, seni instalasi luar ruang, keramik, kriya logam, kriya tekstil, kriya kayu, mural, arsip seni, hingga kerja kuratorial. Pameran kolaboratif enam negara ini diikuti oleh para dosen, alumni, dan mahasiswa.
Konsep karya-karyanya yang disajikan terfokus pada dua sub-kuratorial: (1) Karya-karya dengan mengusung tema realitas atau isu-isu kontekstual yang berasal dari berbagai universitas; (2) Karya-karya koleksi kampus ISI Yogyakarta. Kedua sub-kurasi memberi keunikan tersendiri dan menyebabkan kompleks kampus menjadi lebih artistik. Sejumlah karya seperti Ugo Untoro, Ichwan Noor, Hedi Hariyanto, Asnar Zacky, Timbul Raharjo, Putu Sutawijaya, Stefan Buana, Purjito, Dunadi, Lutse Lambert dan lain-lain tersaji.
Visual Art Collaboration terfokus pada upaya menghadapi realitas termasuk terbentuknya tatanan dan masyarakat baru pasca pandemi covid 19. Hadirnya tatanan baru ini menjadikan para kreator seni visual justru tertantang untuk lebih kreatif dan kehadirannya benar-benar bermakna. Pameran ini juga bertujuan untuk mempererat kerjasama internasional antara ISI Yogyakarta dengan perguruan tinggi mancanegara yang selama ini telah dijalin. +++
Author : Mikke Susanto
Foto-foto dokumentasi JICAF : Mikke Susanto
Titiana Irawani (ISI Yogyakarta)Suasana pameran di Jurusan Seni MurniPurjito (ISI Yogyakarta)Karya Cipto Purnomo (ISI Yogyakarta)Karya alumni Jurusan Kriya FSR ISI YogyakartaHanif Khairi (Univ Mara Malaysia)Edwin Jurriens (Unimelb Ausy)Dunadi (ISI Yogyakarta)
Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta akan mengadakan International Webinar yang bertajuk Practice Based Research as Method in Artistic Research yang akan diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2020 pukul 10.00 – 13.00 WIB (GMT +7).
Upaya pengembangan keilmuan di bidang seni khususnya seni pertunjukan terus menerus dilakukan melalui proses pengabdian, pengajaran, dan penelitian. Fakultas Seni Pertunjukan fokus untuk memberikan cakrawala pengetahuan kepada segenap civitas akademika. Pengetahuan ini bisa juga berupa metode pendekatan yang realtif baru di lingkup pendidikan seni. Peneliti-peneliti di dunia seni pertunjukan sangat akrab dengan pengalaman artistik sebagai bagian dari metode yang digunakan namun pengalaman artistik tersebut belum banyak dituliskan sebagai metode tersendiri, terlepas dari penelitian kualitatif. Webinar Seminar kali ini berharap menjadi upaya awal untuk menawarkan Practice-Based Research (PBR) sebagai metode dalampenelitian-penelitian di bidang seni pertunjukan.
Info lebih lengkap bisa dilihat di poster di bawah ini :
Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta akan mengadakan festival internasional yang bertajuk International Virtual Performing Arts Festival Faculty of Performing Arts 2020 dengan tema Performances in the Relationship between Human and Nature yang akan diselenggarakan pada tanggal 12 – 14 Desember 2020 pukul 20.00 WIB (8.00 PM GMT +7) secara live melalui kanal Youtube ISI Yogyakarta (Link : Youtube ISI Yogyakarta )
Untuk berita lebih lanjut silahkan kunjungi laman Fakultas Seni Pertunjukan berikut:
Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta akan mengadakan festival karawitan internasional yang bertajuk International Jogjakarta Karawitan Festival 2020 (JOGJAKARFEST) dengan tema Repositioning Karawitan Towards The New Age : Enforcing The Identity, Creativity, and Networking yang akan diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2020 pukul 19.30 WIB secara live melalui kanal Youtube ISI Yogyakarta (Link : Youtube ISI Yogyakarta )
Festival ini diikuti oleh 7 Grup Karawitan dari 6 Negara yaitu Indonesia, Singapura, Australia, Thailand, Malaysia, dan Zagreb.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi tautan berikut:
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 67 Tahun 2020 tanggal 4 September 2020 tentang Perubahan atas Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Normal Baru, serta memperhatikan:
Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor 20 Tahun 2020 tanggal 4 Juni 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Tatanan Normal Baru.
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tanggal 29 Mei 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Normal Baru.
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 57 Tahun 2020 tanggal 28 Mei 2020 tentang Perubahan Keempat atas Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 262/E.E2/KM/2020 tanggal 23 Maret 2020 tentang Pembelajaran Selama Masa Darurat Pandemi Covid-19.
Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 358/KEP/2020 tanggal 25 November 2020 tentang Penetapan Perpanjangan Ketujuh Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 501 Tahun 2020 tanggal 27 Oktober 2020 tentang Perpanjangan Keenam Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kabupaten Bantul.
Surat Edaran Rektor Nomor 5173/IT4/HK/2020, tanggal 13 November 2020 tentang Perpanjangan Kesepuluh Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Tahapan Tatanan Normal Baru di Lingkungan Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Maka Surat Edaran Rektor Nomor 5959/IT4/HK/2020, tanggal 30 November 2020 tentang Perpanjangan Kesebelas Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Tahapan Tatanan Normal Baru di Lingkungan Institut Seni Indonesia Yogyakarta diperpanjang sampai dengan tanggal 31Desember 2020 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan perkembangan.
Apabila ada pekerjaan yang mendesak dan memerlukan penyelesaian yang segera, harap diatur oleh pimpinan masing-masing unit kerja. Oleh karena itu alat komunikasi harap selalu dalam kondisi aktif.
Demikian untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Yogyakarta, 14 Desember 2020
Rektor,
Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum. NIP 196004081986011001
Institut Seni Indonesia Yogyakarta mengadakan penandatanganan MoU dengan dua mitra dari dunia industri yaitu PT Dipadira Mediatama Indonesia dan PT Wangsa Ultima. Pelaksanaan penandatangan MoU tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Desember 2020, bertempat di Hotel Greenhost Boutique Prawirotawan, Yogyakarta.
Acara penandatanganan MoU, diawali dengan sambutan dari Ketua Program Studi Animasi Dr. Samuel Gandang Gunanto, S.Kom., M.T.. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa penandatangan MoU ini memiliki makna sebagai tonggak nyata kerjasama antara program studi dengan dunia industri dalam upaya peningkatan kualitas Program Studi Animasi, Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. Dalam rangka peningkatan kualitas, Program Studi Animasi juga mengadakan kegiatan teaching factory dan melakukan perubahan kurikulum sehingga mampu mewujudkan link and match antara program studi dan dunia industri.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dekan Fakultas Seni Media Rekam, Dr. Irwandi, S.Sn., M.Sn.. Sambutan dari Dekan Fakultas Seni Media Rekam ini melengkapi sambutan yang disampaikan Ketua Program Studi animasi bahwa kegiatan dari pada hari ini merupakan rangkaian kegiatan dari Hibah PPPTV yang diperoleh Program Studi Animasi. Kegiatan lain yang dilaksanakan antara lain teaching factory, perubahan kurikulum dan meningkatkan kerjasama dengan dunia industri sebagai upaya mewujudkan link and match antara perguruan tinggi dan dunia industri.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa dengan adanya hibah PPPTV akan meningkatkan kualitas Program Studi Animasi, link and match pendidikan tinggi dan dunia industri sebagai upaya menciptakan SDM unggul yang akan diserap dunia kerja, teaching factory menjadi hal penting dalam pengembangan kurikulum untuk mewujud link and match pendidikan tinggi dan dunia industri serta Rektor berpesan agar MoU dan dokumen kerjasama lainnya tidak menjadi MoU tidur tanpa ada implementasi kegiatan kerjasama.
Setelah acara sambutan, acara berikutnya adalah penandatanganan MoU antara ISI Yogyakarta dan PT Dipadira Mediatama Indonesia. Pihak ISI Yogyakarta diwakili oleh Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum selaku Rektor dan Dieky Suprayogi selaku direktur PT Dipadira. Penandatanganan MoU berikutnya dilakukan oleh Rektor ISI Yogyakarta dengan Direktru PT Wangsa Ultima Kreasi, H. Rangga Yudo Yuwono ST. Bersamaan dengan penandatanganan MoU ini juga dilakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama antara Fakultas Media Rekam ISI Yogyakarta dengan kedua institusi tersebut.
Acara penandatanganan MoU ini diakhir dengan sambuatan dari kedua Direktur mitra industri, Dieky Suprayogi dan H. Rangga Yudo Yuwono ST. Kedua Direktur dari mitra industri tersebut sepakat bahwa perlunya perguruan tinggi berkolaborasi dengan dunia industri sehingga mampu menyusun kurikulum yang mampu mengantarkan alumni perguruan tinggi untuk diserap dunia kerja.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ISI Yogyakarta mengadakan Pameran Hasil Binaan dari hari Rabu, (16/12), sampai dengan Jumat, (18/12), bertempat di Gedung Serba Guna ISI Yogyakarta. Acara dibuka oleh Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum., dan pengantar dari Kepala LPPM ISI Yogyakarta, Dr. Nur Sahid, M.Hum., serta Agung Wicaksana, M.Sn., selaku Ketua Panitia.
Dalam sambutannya Rektor ISI Yogyakarta menyampaikan bahwa dalam situasi pandemi Covid-19, masyarakat harus bisa menggali potensi seni. “Masyarakat punya potensi seni, skill bisa dimaksimalkan untuk berkarya,” ungkap beliau. Dalam konteks pameran hasil binaan ISI Yogyakarta, masa pandemi UKM Seni tetap berkarya. “Materi pameran ini dibuat saat pandemi Covid-19 masih berlangsung,” imbuhnya.
Pameran kali ini diikuti 24 Usaha Kecil Menengah (UKM) Seni dari 16 desa DIY dan Jateng dengan jumlah karya 150 buah. Pameran ini juga turut melibatkan 120 mahasiswa dan 40 dosen. Selain itu, 30 mahasiswa dan 30 dosen Program Pembinaan dan Pengembangan Wilayah Seni (P3Wilsen) dalam upaya pengabdian UKM Seni membina komunitas seni, instansi pemerintah.